Ketika pencernaan sedang bermasalah, bisa jadi sebagai tanda mikroorganisme baik yang ada di dalamnya tidak dapat bekerja secara optimal.
Oleh karena itu, Anda membutuhkan asupan makanan berprebiotik tinggi untuk menunjang pertumbuhan probiotik dalam usus agar terhindar dari berbagai macam gangguan.
Simak yuk rangkuman ragam buah kaya prebiotik yang nikmat dan menyegarkan di bawah ini!
Baca juga : Diet Stabil dengan 5 Smoothies Lancarkan Metabolisme
Ragam buah kaya prebiotik yang patut Anda konsumsi!
Srikaya
Serat larut alami pada buah ini, punya kemampuan untuk menangkal bakteri berbahaya yang mengendap dalam tubuh.
Selain tiu, jenis serat tersebut juga bisa berfermentasi untuk menghasilkan asam lemak rantai pendek seperti butyrate, asetat, serta propionate.
Bengkuang
Tipe buah yang memiliki kalori rendah dan kaya akan serat, membuat bengkuang berguna untuk menjaga kesehatan sistem cerna secara optimal.
Hal ini karena adanya serat inulin prebiotik yang efektif untuk menaikkan frekuensi BAB mencapai 31%, sehingga risiko sembelit pun dapat teratasi dengan baik.
Tidak hanya itu saja, bengkuang juga mampu meningkatkan sensitivitas insulin serta meredakan kadar gula darah agar tidak melonjak lho!
Sedangkan vitamin C-nya, berfungsi untuk mendongkrak sistem imun tubuh untuk melawan risiko penyakit.
Baca juga : 4 Deretan Buah Tinggi Flavonoid, Anti-inflamasi Club!
Jeruk Bali
Ragam buah kaya prebiotik berikutnya adalah jeruk bali. Kandungan nutrisi penting berupa tingginya serat, vitamin A, serta vitamin C pada buah ini, punya efektivitas yang bagus untuk menyehatkan dan mendukung kinerja usus hingga menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Apel
Pektin yang ada pada buah apel, menjadi salah satu penyumbang serat dalam jumlah tinggi sekitar 50% lho!
Di mana senyawa tersebut menjadi salah satu yang berperan untuk meningkatkan butirat atau asam lemak rantai pendek, supaya mengurangi pertumbuhan bakteri jahat pada usus.
Tidak sampai disitu saja, apel juga punya sifat antioksidan tinggi berjenis polifenol yang bermanfaat untuk menunjang metabolisme lemak, meminimalisir kadar kolesterol jahat, hingga menurunkan risiko beragam kanker.