Susu bubuk adalah produk susu yang telah dikeringkan untuk meningkatkan masa simpan dan memungkinkan transportasi yang lebih mudah. Proses pembuatan susu bubuk melibatkan beberapa tahapan yang harus dilakukan dengan cermat.
Selain itu, susu bubuk juga termasuk produk yang populer dan serbaguna. Sebab digunakan dalam berbagai produk, mulai dari makanan bayi hingga coklat. Tapi, bagaimana susu segar berubah menjadi bubuk? Mari jelajahi prosesnya.
8 Proses Pembuatan Susu Bubuk
![proses-pembuatan-susu-cair-ke-bubuk](https://www.putrafarmayogyakarta.co.id/wp-content/uploads/2024/01/proses-pembuatan-susu-cair-ke-bubuk.jpg)
![proses-pembuatan-susu-cair-ke-bubuk](https://www.putrafarmayogyakarta.co.id/wp-content/uploads/2024/01/proses-pembuatan-susu-cair-ke-bubuk.jpg)
Berikut proses pembuatan susu cair ke bubuk yang bisa disimpan lebih lama (Image by Libby Penner on Unsplash).
Perlu Anda ketahui jika proses pembuatan susu bubuk melibatkan beberapa langkah penting. Berikut adalah proses utama dalam pembuatan susu bubuk:
1. Pemilihan Susu Segar
Proses dimulai dengan pemilihan susu segar yang berkualitas tinggi. Susu bisa berasal dari berbagai sumber seperti sapi, kambing, atau kerbau tergantung pada produk yang diinginkan, berikut penjelasannya;
-
Susu Sapi
Susu sapi memiliki kandungan lemak, protein, dan laktosa yang seimbang. Susu sapi juga termasuk sumber utama dalam produksi susu bubuk karena ketersediaan yang melimpah.
-
Susu Kambing
Susu kambing lebih rendah lemak dan lebih tinggi protein dibanding susu sapi. Biasanya dipilih untuk kebutuhan konsumen yang mencari variasi rasa.
-
Susu Kerbau
Kandungan lemak pada susu kerbau cukup tinggi. Biasanya digunakan di daerah-daerah dengan tradisi penggunaan susu kerbau.
-
Susu Formula
Susu formula dirancang untuk menyamai komposisi susu manusia. Biasanya digunakan dalam pembuatan susu bubuk untuk bayi.
Adapun kriteria dalam pemilihan susu segar yaitu dapat dilihat dari;
-
Kualitas nutrisi
Kandungan nutrisi seperti protein, lemak, vitamin, dan mineral perlu memenuhi standar gizi yang ditetapkan.
-
Kebersihan dan kesegaran
Susu yang digunakan harus berasal dari sumber yang bersih dan segar untuk menghindari kontaminasi dan memastikan kualitas produk akhir.
-
Komposisi yang seimbang
Proporsi yang tepat antara lemak, protein, dan laktosa penting agar susu bubuk memiliki profil nutrisi yang baik.
-
Kemampuan homogenisasi
Susu yang mudah dihomogenisasi dapat menghasilkan bubuk dengan tekstur dan konsistensi yang lebih baik.
2. Pemanasan
Susu segar dipanaskan untuk menghilangkan sebagian besar air. Pemanasan ini dilakukan pada suhu yang terkontrol untuk mencegah kerusakan nutrisi dan sifat organoleptik susu. Pemanasan dalam proses pembuatan susu bubuk berbagai jenis memiliki beberapa tujuan penting:
-
Pasteurisasi
bertujuan untuk membunuh bakteri dan mikroorganisme yang mungkin ada dalam susu.
-
Pemekatan
tujuannya adalah untuk mengurangi volume susu dan mempersiapkannya untuk proses pengeringan.
3. Homogenisasi
Homogenisasi adalah tahap di mana lemak susu diproses untuk memecah partikel-partikel lemak yang lebih besar menjadi partikel yang lebih kecil dan merata dalam susu.
Tujuan utama homogenisasi dalam pembuatan susu adalah untuk menciptakan tekstur yang lebih halus dan mencegah pemisahan krim dari susu.
Proses homogenisasi melibatkan pemaksaan susu melalui celah sempit dengan tekanan tinggi.
Saat susu melewati celah tersebut, partikel-partikel lemak yang lebih besar terpecah menjadi partikel yang lebih kecil.
Hasilnya, lemak susu tersebar secara merata dalam susu, sehingga tidak ada lapisan krim yang terbentuk di atasnya.