Berat Badan
Tubuh yang terlalu kurus ataupun terlalu gemuk bisa memengaruhi kesuburan seseorang. Jika seorang wanita underweight, ia akan kekurangan cadangan lemak yang bisa mengganggu terbentuknya hormon. Karena bahan baku pembuatan hormon ini juga berasal dari lemak. Apabila hormon terganggu, maka siklus haidnya menjadi tidak teratur.
Sedangkan bila seorang wanita overweight, akan memicu penumpukan lemak pada perut yang mengakibatkan menurunnya kadar protein untuk mengatur androgen dan estrogen. Hal tersebut juga akan membuat mens tidak teratur dan menurunkan tingkat kesuburan dan kesehatan kandungan.
Adanya ketidakseimbangan pada hormon dapat memunculkan anovulasi, yakni kondisi indung telur yang tidak melepaskan sel telur sama sekali. Indek massa tubuh pada wanita di atas 27 inilah yang mempunyai risiko 3x lebih besar untuk mengalaminya.
Gaya Hidup
Kandungan pada rokok dapat merusak serviks (leher rahim) dan tuba fallopi, yang mana keduanya ini menjadi faktor penentu kesuburan wanita. Selain itu, merokok dapat memperbesar kemungkinan terjadinya keguguran dan kehamilan di luar kandungan. Lalu hindari juga untuk mengonsumsi alkohol dan kafein, karena bisa merusak kualitas dari sel telur.
Selain itu, lakukanlah pap smear secara teratur untuk mengetahui kesehatan dan mencegah adanya penyakit yang memungkinkan bisa merusak sistem reproduksi.
Pemakaian Kontrasepsi
Ketika melepas untuk tidak mengonsumsi pil KB, maka siklus mens akan kembali normal secara perlahan-lahan kurang lebih sebulan dan bisa memungkinkan adanya kehamilan. Akan tetapi jika fase haidnya belum kembali dalam 3 bulan, bisa jadi terdapat masalah yang memengaruhi produksi sel telur.
Infeksi Penyakit Seks
Terdapat penyakit menular seksual yang bisa merusak saluran penghubung antara indung telur ke rahim seperti klamidia dan gonore. Jika tuba fallopi tersebut sudah terganggu, akan memengaruhi kesuburan wanita. Maka dari itu menjaga kebersihan dan merawat area kewanitaan harus dilakukan secara rutin untuk menghindari beragam penyakit datang.
Di samping itu, jangan melakukan seks dengan berganti-ganti pasangan. Karena hal tersebut bisa meningkatkan persentase untuk mengalami atau terkena penyakit kelamin berbahaya akibat bakteri dan jamur.
Kelainan Ovulasi
Di mana kondisi ovulasi yang terjadi tidak secara teratur atau bahkan tidak terjadi sama sekali. Mayo Clinic menyatakan bahwa, 1 dari 4 pasangan bisa mengalami ketidaksuburan. Penyebab lainnya karena adanya poliycystic ovary syndrome, gangguan hormon karena stress, naik turunnya berat badan secara drastic, kemoterapi, dan kelebihan hormon prolaktin.