Tubuh manusia pada normalnya, membutuhkan sekitar 60% kadar albumin. Di mana senyawa tersebut, menjadi salah satu unsur penting dalam struktur plasma darah untuk mengangkut nutrisi secara menyeluruh.
Apabila keseimbangannya terganggu, maka akan mengakibatkan sejumlah masalah kesehatan nantinya.
Untuk itu, alangkah baiknya mari kita simak bersama keistimewaan albumin di bawah ini yuk!
Baca juga : Bantu Tambah Darah dengan 9 Variasi Buah Cegah Anemia
Mengenal lebih dekat dengan albumin
Albumin merupakan salah satu jenis protein yang diproduksi oleh organ hati dan banyak ditemukan dalam darah manusia.
Yang mana punya fungsi utama untuk mengatur tekanan dalam pembuluh darah serta menjaga supaya cairan di dalamnya tidak bocor ke jaringan tubuh di sekitarnya.
Kadar albumin yang mencukupi pada darah, akan mencerminkan kondisi kesehatan dari hati, level kalsium, nutrisi, hingga potensi penyakit kronis yang mungkin saja menyerang tubuh.
Tubuh yang kekurangan albumin, akan memicu adanya edemi (kondisi tubuh membengkak) serta memengaruhi fungsi ginjal untuk menyaring darah.
Sedangkan kelebihan senyawa tersebut, akan membuat tubuh dehidrasi karena keseimbangan cairan yang tidak terjaga dengan baik.
Baca juga : 5 Minuman Hangat Pereda Pusing, Efektif dan Mujarab Banget!
Apa saja keistimewaan albumin untuk tubuh?
Sebagai Alat Transportasi
Protein albumin memiliki kegunaan untuk mengangkut beragam nutrisi, hormon, dan zat penting lainnya seperti mineral, kalsium, vitamin, asam lemak, hormon progesteron, hingga obat-obatan yang masuk ke dalam darah.
Selain itu, albumin juga menjadi sarana untuk mendistribusikan bilirubin serta pigmen kuning ke seluruh bagian tubuh.
Kekurangan pigmen kuning ternyata punya efek samping di antaranya ikterus, penurunan berat badan, sampai kelelahan.
Pengikat Darah
Bagi Anda yang belum tahu, bahwasanya darah ternyata tidak sepenuhnya berbentuk cairan lho!
Oleh sebab itu peran albumin tersebut sebagai pengikat seluruh bagian sel dengan air, sehingga akan terbentuk cairan darah seperti yang Anda kenal.
Cara kerja sendiri yakni dengan melakukan tekanan untuk mempertahankan cairan supaya tetap berada di pembuluh darah atau tekanan onkotik.