Segala macam produk olahan makanan dan minuman pasti akan menyertakan label informasi nilai gizi di belakang kemasannya. Informasi nilai gizi atau nutrition facts adalah informasi yang menyebutkan jumlah zat-zat gizi yang terkandung dalam sebuah produk. Peraturan ini juga sudah ada dalam Peraturan Pemerintah Nomor 69 tahun 1999.
Tentu saja sebuah produk yang bisa beredar luas di masyarakat ini juga harus memenuhi standar dan lolos uji dari Balai POM untuk setiap kandungannya. Karena jika terdapat bahan-bahan tertentu yang melampaui takaran dari yang seharusnya, sama saja tidak mengikuti aturan Pemerintah itu sendiri.
Dengan adanya nutrition facts ini, bertujuan sebagai panduan agar konsumen yang ingin membeli suatu produk bisa menimbang-nimbang seberapa besar kandungan yang mereka butuhkan ketika mengonsumsinya. Namun sudahkah Anda paham bagaimana cara membaca informasi nilai gizi dengan benar? Yuk ikuti ulasannya berikut ini.
Komponen paling umum dalam informasi nilai gizi.
Lemak
Total lemak berisikan informasi seberapa sehat produk tersebut dari keseluruhan jumlah lemak yang dikandungnya. Lemak ini nantinya masih akan dibagi lagi menjadi beberapa jenis seperti lemak jenuh, lemak trans, lemak tak jenuh ganda atau lemak tidak jenuh tunggal.
Mengonsumsi komponen lemak dalam jumlah yang berlebihan bisa memicu kenaikan kolesterol jahat. Dalam jangka panjangnya dapat menyebabkan penyakit jantung.
Kandungan lemak paling berbahaya yakni lemak trans. Sehingga harus selalu berhati-hati ketika memilih produk makanan atau minuman jika terdapat lemak tersebut.
Untuk komposisi pada lemak jenuh sifatnya “setengah sehat dan setengah tidak sehat”. Lebih baik jika menghindarinya juga. Lemak ini biasanya terdapat dalam produk olahan daging merah, susu, dan makanan olahan.
Apabila ingin lemak yang lebih sehat yakni pilih produk yang mengandung lemak tidak jenuh ganda atau tunggal. Karena fungsinya untuk mengurangi kolesterol jahat dan menyeimbangkan kadar kolesterol dalam tubuh.
Karbohidrat
Penderita penyakit tertentu seperti diabetes harus aware dengan komponen karbohidrat dalam sebuah produk. Karena terdapat bermacam komponen karbohidrat yang mungkin dilarang atau berbahaya atau tidak bisa tercerna oleh tubuh.
Jika sampai salah memilih, maka bisa berimbas pada kenaikan kadar gula darah si penderita. Lebih baik jika melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter ahli atau memilih makanan yang tidak memiliki/sangat sedikit kandungan karbohidrat di dalamnya.
Gula
Komponen yang tidak kalah penting yaitu gula total yang terdapat dalam sebuah produk. Kita dapat melihat pada komposisi di bagian bahwanya, jenis gula apa yang dipakai misalnya gula murni (Stevia, maple syrup); pemanis buatan (sakarin, aspartame) atau bahkan bebas gula.