Dalam keadaan badan yang sehat, sebenarnya dapat dihinggapi kelompok jamur normal dalam jumlah kecil misalnya pada bagian mulut, perut dan kulit. Tetapi dalam keadaan tertentu, tubuh manusia bisa mengalami kondisi yang berubah karena beragam faktor dan hal tersebut dapat membuat jamur menjadi terangsang untuk beranak pinak. Yang akhirnya dapat menyebabkan infeksi bernama candidiasis.
Agar Anda bisa lebih memahami lagi apa yang dimaksud dengan candidiasis, simak penjelasannya berikut ini yuk! Sehingga Anda menjadi tahu bagaimana cara menanggulangi yang sudah menjadi parah.
Apa itu candidiasis?
Candidiasis yakni infeksi yang disebabkan oleh jamur berjenis Candida seperti candida tropicalis, albicans, parapsilosis, glabrata dan guiliermondii. Umumnya infeksi ini akan menyerang bagian mulut, organ intim dan juga kulit yang lembab serta kotor dengan munculnya berbagai macam gejala.
Yang menjadi berbahaya ialah ketika sudah masuk ke dalam aliran darah, ginjal, jantung, serta otak. Karena ia akan menjadi tidak terkontrol, apalagi jika kondisi tubuh dalam keadaan drop.
Faktor risiko yang meningkatkan untuk terkena infeksi :
Sistem daya tahan tubuh yang lemah (bayi, wanita hamil, lansia).
Dalam pengobatan tertentu jangka panjang (antibiotik, corticosteroid minum atau hirup).
Sedang menjalani kemoterapi atau terapi radiasi untuk kanker.
Kondisi mulut yang sangat kering.
Wanita yang kadar estrogennya tinggi.
Penyakit diabetes yang sudah akut.
Penderita HIV/AID dan kanker.
Terlalu aktif melakukan hubungan seks.
Kebersihan yang tidak dijaga dengan baik
Penggunaan gigi palsu.
Penderita obesitas atau malnutrisi.
Gejala-gejala yang muncul ketika terserang candidiasis.
Thrush (Candidiasis Mulut)
Bercak putih atau kuning pada lidah, bibir, gusi, langit-langit mulut, serta pipi bagian dalam.
Mulut dan tenggorokan yang berwarna kemerahan.
Pada bagian sudut mulut, kulitnya mengalami pecah-pecah.
Tenggorokan terasa sakit dan sulit menelan.
Hilangnya indra pengecapan.
Terasa seperti ada kapas dalam mulut.
Cutaneous candidiasis (Candidiasis Kulit)
Di bagian lipatan kulit terdapat ruam-ruam yang gatal (ketiak, selangkangan, sela jari, bawah payudara).
Kulit yang menjadi kering dan pecah-pecah.
Apabila terjadi infeksi sekunder (interaksi dengan kuman lain termasuk bakteri yang ada di area kulit).
Candidiasis Vulvovaginal
Vagina mengalami gatal yang ekstrim.
Terasa nyeri dan terbakar ketika buang air kecil.
Saat melakukan hubungan intim rasanya tidak nyaman.
Vagina dan vulva yang mengalami pembengkakan dan kemerahan.
Keputihan yang bergumpal-gumpal dan berwarna keju kusam.
Diagnosis oleh dokter.
Pertama. Tes KOH –> mengambil sampel kerokan kulit untuk melihat jenis jamur yang tumbuh.
Kedua. Tes darah –> mengambil sampel darah untuk mendeteksi infeksi.
Ketiga. Kultur jamur –> mengambil sampel dari darah dan jaringan tubuh untuk mengetahui jenis jamur yang menginfeksi.